Melakukan Pengkodean Program

1) Algoritma merupakan langkah-langkah penyelesaian suatu
masalah yang disusun secara sistematis dan logis.
2) Belajar memprogram adalah belajar tentang metodologi
pemecahan masalah, sedangkan belajar bahasa pemrograman
berarti belajar memakai suatu aturan-aturan tata bahasa,
instruksi-instruksi, tata cara pengoperasian compiler, dan
memanfaatkan instruksi-instruksi tersebut untuk membuat
program.
3) Ada beberapa tipe data yang harus diketahui dalam pengkodean
program dengan bahasa program terstruktur, yaitu :
Tipe data string, number, karakter, boolean, array, record dan
pointer.

1) Algoritma

a)Pendahuluan
Sebelum membuat suatu program dengan bahasa pemrograman
tertentu perlu dibuat prosedur pengkodean program yang yang
dikenal dengan nama algoritma. Algoritma merupakan langkah-
langkah penyelesaian suatu masalah yang disusun secara sistematis
dan logis. Sebenarnya algoritma tidak hanya digunakan dalam
pembuatan program aplikasi komputer saja, melainkan juga banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Algoritma dapat dianalogikan dengan standart operating prosedur
(SOP). Sebagai contoh tukang tambal ban untuk menyelesaikan
pekerjaannya menambal ban diperlukan prosedur yang sistematis
dan logis mulai dari melepas karet dop, membuka ban luar, mengisi
ban dengan angin, memasukkan ban dalam yang telah diisi dengan
angin ke dalam ember berisi air untuk mengetahui letak kebocoran,
mengosongkan angin setelah diketahui bagian yang bocor,
membersihkan bagian yang bocor, memberi lem (perekat),
menempelkan tambalan ke tempat yang ban yang bocor,
memanaskan untuk memperkuat tambalan, memasang ban dalam ke
dalam ban luar, memasang karet dop dan akhirnya mengisi ban
dalam dengan angin.
Bila langkah-langkah di atas tidak logis, tidak dapat dihasilkan
tambalan yang diinginkan. Tukang tambal ban yang baru akan
mempelajari satu per satu langkah-langkah bagaimana menambal
ban yang baik dan benar lalu ia mengerjakan proses sesuai yang dia
pelajari.
Secara umum, pihak yang mengerjakan proses disebut pemroses
(processor). Pemroses dapat berupa manusia, komputer, robot atau
alat elektronik lainnya. Pemroses melakukan suatu proses dengan
melaksanakan atau “mengeksekusi” algoritma yang menjabarkan
proses tersebut. Melaksanakan algoritma berarti mengerjakan
langkah-langkah di dalam Algoritma tersebut. Pemroses mengerjakan
proses sesuai dengan algoritma yang diberikan kepadanya. Tukang
tambal ban menambal ban berdasarkan metode yang diberikan
kepadanya, koki membuat kue berdasarkan resep, pianis memainkan
lagu berdasarkan papan not balok. Karena itu suatu algoritma harus
dinyatakan dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pemroses.
b) Aplikasi Algoritma dalam Pemrograman
Komputer hanyalah salah satu pemroses. Agar dapat dilaksanakan
oleh komputer, algoritma harus ditulis dalam notasi bahasa
pemrograman sehingga dinamakan program. Jadi program adalah
implementasi teknis algoritma yang ditulis dalam bahasa
pemrogaman tertentu sehingga dapat dilaksanakan oleh komputer.
Belajar memprogram tidak sama dengan belajar bahasa
pemrograman. Belajar memprogram adalah belajar tentang strategi
dan metodologi pemecahan masalah, kemudian menuangkannya
dalam suatu notasi tertentu yang mudah dibaca dan dipahami.
Belajar memprogram bersifat pemahaman persoalan, analisis dan
sintesis yang menitikberatkan pada perancangan program.
Belajar bahasa pemrograman berarti belajar memakai suatu aturan-
aturan tata bahasa, instruksi-instruksi, tata cara pengoperasian
compiler, dan memanfaatkan instruksi-instruksi tersebut untuk
membuat program yang ditulis hanya dalam bahasa itu saja yang
menitikberatkan pada pengkodean program atau sebagai coder.
Sebagai contoh akan diberikan contoh algoritma di dalam
pengkodean program untuk menghitung akar-akar persamaan
kuadrat ax2
+ bx + c = 0. Untuk mencari akar-akar dari persamaan
kuadrat di atas dapat digunakan rumus sbb :
a
D b
X
. 2
2 , 1
± -
=
Algortoma penyelesaian persamaan di atas adalah sbb :
· Mulai
· Tentukan koefisien persamaan kuadrat (a, b, c)
· Hitung nilai D = b2
– 4a.c
· Cek apakah D > 0 jika ya berarti akar-akar persamaan kuadrat
berbeda,
· Jika D = 0 berarti akar-akar persamaan kuadrat sama
· Jika D < 0 berarti akar-akar persamaan kuadrat tidak sama dan · mempunyai komponen imajiner dengan akar-akar mengikuti persamaan · Tampilkan output X1 dan X2 · Selesai Dalam bentuk flow chart algoritma 2) Struktur Data Untuk melakukan pengkodean program harus diketahui data apa yang terlibat atau akan dipakai dalam program. Data harusdidefinisikan dengan baik dan benar agar program yang dibuat berfungsi dengan baik. Pemilihan tipe data yang kurang tepat akan menyebabkan program berjalan kurang baik atau bahkan mengalami kegagalan alias tidak berfungsi seperti yang diiginkan. Dalam pemrograman data disimpan dalam bentuk variabel yang merupakan besaran atau data yang nilainya dapat berubah-ubah. Nilai variabel tergantung pada input yang dimasukkan. Di dalam pemrograman terstruktur variabel harus dideklarasikan dengan tipe data yang sesuai dengan data yang akan digunakan. Sebagai contoh data Nama siswa dapat dideklarasikan dengan tipe data string. Data panjang alas sebuah segitiga dapat dideklarasikan dengan tipe data integer atau real. Macam-macam tipe data yang digunakan dalam melakukan pengkodean programMasing-masing tipe data mempunyai fungsi dan karakteristik yang spesifik. Suatu data dapat diwakili dengan tipe data yang berbedanamun ada juga yang dapat diwakili dengan tipe data yang sama. Sebagai contoh data jumlah penduduk dapat digunakan tipe data Number dengan jenis Integer karena jumlah penduduk merupakan bilangan bulat. Namun jumlah penduduk dapat juga menggunakan tipe real walaupun kurang tepat.

0 komentar:

Posting Komentar

BErIkAn LaCh KoMeNtAr YsNg SePaNtAsX y0oW.,.,